Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Muazin di Zaman Rasulullah, Termasuk Bilal si Pemilik Suara Merdu dan Lantang

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 16 September 2021 |06:06 WIB
5 Muazin di Zaman Rasulullah, Termasuk Bilal si Pemilik Suara Merdu dan Lantang
Ilustrasi muazin menyeru sholat di masjid. (Foto: Wirestock/Freepik)
A
A
A

2. Ibnu Ummi Maktum

Beliau adalah Amr bin Qays bin Zaidah bin Al Asham. Ia memeluk Islam di Makkah. Meski buta, tapi Amr termasuk orang yang pertama menyambut seruan Nabi untuk hijrah ke Madinah.

Diriwayatkan dari jalan Ibnu Ishaq dari Al Barra, ia berkata, "Yang pertama datang kepada kami adalah Mush’ab bin Umair. Kemudian datang Ibnu Ummi Maktum. Rasulullah mengangkatnya sebagai pemimpin Madinah apabila pergi berperang. Az-Zubair bin Bakar mengatakan, 'Ibnu Ummi Maktum pergi menuju Perang Qadisiyah. Di sanalah ia syahid. Saat itu ia memegang bendera."

Ibnu Ummi Maktum sama seperti Bilal bin Rabah, muazin Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam di Madinah.

Baca juga: Kisah Tabiin Abul Aswad ad-Duali, Bapak Ilmu Nahwu Belajar Langsung dari Ali bin Abu Thalib 

3. Abu Mahdzurah

Dia adalah Aus bin Mughirah al Jumahi. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memerintahkannya mengumandangkan azan di Makkah sekembalinya beliau dari Hunain. Saat Makkah berhasil ditaklukkan kaum muslimin, Rasulullah memerintahkan Bilal mengumandangkan azan dari atas Kakbah.

Sebagian pemuda Quraisy, yang masih belum lapang dada menerima Islam, menirukan suara Bilal. Mereka marah dan bermaksud mengejeknya. Sampai salah seorang pemuda yang bernama Abu Mahdzurah al Jumahi pun meniru-niru adzan Bilal.

Abu Mahdzurah, pemuda 16 tahun, termasuk orang Quraisy yang paling merdu suaranya. Saat ia mengangkat suara mengumandangkan azan dengan maksud ejekan, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mendengarnya. Nabi kemudian memanggilnya dan mendudukkannya di hadapan beliau. Abu Mahdzurah menyangka inilah akhir riwayat hidupnya karena ulahnya itu.

Tapi, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam justru mengusap dada dan ubun-ubun pemuda itu dengan tangan beliau yang mulia. Abu Mahdzurah mengatakan, "Demi Allah, hatiku terasa dipenuhi keimanan dan keyakinan, dan aku meyakini bahwa ia adalah utusan Allah."

Setelah Abu Mahdzurah beriman, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengajarinya azan. Jadilah ia orang pertama yang mengumandakan azan setelah Rasulullah meninggalkan Makkah menuju Madinah.

Ia terus menjadi muadzin di Masjidil Haram hingga akhir hayat. Kemudian dilanjutkan oleh para keturunannya sampai waktu yang lama. Ada yang mengatakan hingga masa Imam Syafii.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement