Ia sempat berpikir lama untuk menjadi mualaf. Bahkan, membutuhkan waktu 1 tahun untuk memikirkan hal tersebut. Hingga akhirnya pada 2017, pimpinannya memiliki janji pertemuan di sebuah masjid. Saat itulah Kaiji merasa bahwa hari tersebut adalah waktu yang tepat.
"Hampir setahun lamanya saya berpikir untuk menjadi mualaf. Tapi tidak tahu kapan harus melakukannya. Saya terus kepikiran sepanjang malam. Akhirnya, kesempatan itu tiba-tiba datang. Bos saya ada pertemuan di Masjid, pertemuan perpisahan. Kemudian, dia bilang 'Apa kamu mau bergabung?' Ya, saya ikut saja. Saya memang sudah sering berkomunikasi dengan guru ngaji di masjid itu. Maka inilah saat yang tepat," ungkap Kaiji Wada.
Baca juga: Cerita Mualaf Cantik Berhijab Usai Lihat Keluarga Muslim di Kolam Renang
Setelah menghadiri pertemuan itu, Kaiji mantap menjadi mualaf dengan membaca kalimat syahadat yang dipandu oleh seorang ustadz di masjid tersebut. Setelah membaca syahadat, dia pun mengurus beberapa dokumen untuk meresmikan status agamanya itu.
Setelah masuk Islam, Kaiji memiliki tantangan besar yang harus dihadapi, yakni kedua orangtuanya. Pasalnya, mereka merasa tidak nyaman dengan hal-hal yang berkaitan dengan agama. Kaiji mengaku sempat merasa kesulitan dalam kondisi tersebut. Namun, dia tak pantang menyerah. Ia terus mengenalkan serta menjelaskan terkait ajaran agama Islam.
Baca juga: Cerita Mualaf Cantik Tidak Bisa Menahan Haru, Ibunya Juga Masuk Islam
Seiring berjalannya waktu, akhirnya kedua orangtua Kaiji bisa menerima dan menghargai keputusan anaknya untuk memeluk agama Islam. Kini sang ibu bahkan kerap mengirim makanan halal untuknya. Kabarnya, tahun ini adalah Ramadhan keempat bagi Kaiji Wada.
(Hantoro)