Setiap ada waktu senggang, dia selalu menyempatkan diri membaca-baca semua buku itu. Salah satu kisah yang membuatnya terkesima ialah cerita-cerita tentang keteladanan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pikiran Abbey pun akhirnya terbuka. Ia menyadari jika sejarah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali berbeda dari yang dituduhkan melalui stigma-stigma.
Baca juga: Kisah Bule Inggris Masuk Islam Setelah Takjub Lihat Kebaikan Penjual Kebab
Sebaliknya, ajaran yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam justru membawa perubahan fundamental yang positif. Dalam kehidupan sehari-hari pun karakter Nabi menunjukkan suri teladan universal, seperti berbuat baik kepada sesama manusia, bahkan kepada mereka yang telah menyakiti.
Abbey mengaku makin tertarik mengenal Islam lebih dalam. Kali ini ia dipinjamkan buku tentang ketuhanan dalam Islam. Berhari-hari ia menyelami bacaan tersebut. Satu hal yang membuatnya terpana yakni konsep tauhid. Menurut ajaran tersebut, Tuhan adalah Allah, Zat Yang Maha Esa, Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Baca juga: Bule Australia Ini Masuk Islam Gara-Gara Temukan Buku Diary Tua, Isinya Bikin Takjub!
Mengetahui hal itu, Abbey kembali menyadari bahwa teologi dalam Islam sangat sederhana dan masuk akal. Sejak saat itu Abbey tidak hanya terpanggil untuk mengenal Islam. Ia juga ingin menjadi seorang pemeluk agama ini.
Pada 2012, ia pun mantap memeluk agama Islam. Di sebuah masjid di Inggris, Abbey mengucapkan dua kalimat syahadat dengan bimbingan seorang imam setempat, di hadapan sejumlah jamaah. Dengan begitu, Abbey pun resmi menjadi seorang mualaf.