PREDIKAT haji mabrur menjadi cita-cita setiap jamaah haji. Hal ini akan dapat ditandai dalam kehidupan nyata seusai menunaikan ibadah haji.
Menjadi mabrur (diliputi oleh al-birr) dapat dilihat apakah seseorang yang telah menunaikan ibadah haji mencerminkan empat dimensi makna al-birr yaitu kejujuran, ketaatan, kebaikan, dan keutamaan dalam kehidupan nyata. Jika tidak, maka predikat hajinya turun menjadi mardud atau tertolak.
Demikian disampaikan Profesor Dr M Din Syamsuddin, ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu, dalam Pengajian Halal Bihalal Paguyuban Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muhammadiyah Kota Semarang, di Masjid At-Taqwa Univeristas Muhammadiyah Semarang, Ahad 5 Mei 2024.
Pengajian yang dihadiri 1.000-an eks jamaah haji KBIH Muhammadiyah Kota Semarang tersebut berlangsung guyub dan akrab. Maklum, para jamaah selama berada di Tanah Suci penuh dengan kenangan yang tidak terlupakan.