MAKKAH - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memastikan seluruh jamaah haji Indonesia mendapatkan tenda di Arafah sebelum wukuf dimulai. Konfirmasi ini muncul karena pada Kamis (5/6/2025) pagi Waktu Arab Saudi, masih ada sekira lima persen jamaah haji Indonesia yang belum berangkat dari Makkah ke Arafah.
"Kami lebih banyak memberangkatkan jamaah malam supaya tidak terlalu cepat ke Arafah. Panas di Arafah lebih dari 50 derajat Celsius sehingga lebih baik jamaah menunggu di hotel," kata Nasaruddin saat ditemui di tenda misi haji Indonesia di Arafah," Kamis (5/6/2025).
"Terpenting jamaah harus sampai di sini sebelum sholat Dzuhur. Pagi ini sudah kami harus angkut semua jamaah walaupun tinggal 5 persen di hotel-hotel, (Makkah)" ujarnya.
Persebaran penghuni tenda di setiap markaz memang berbeda-beda. Ada yang dalam satu markaz berisikan 3.000-an jamaah, tapi ada juga yang 1.000-an jamaah.
"Sambil memperbaiki keadaan di tenda, di sini ada sedikit masalah karena beberapa jamaah tidak mau pisah dengan keluarganya. Padahal, tendanya di sebelahnya. Mereka memilih sepakat berkumpul di satu kemah bersama keluarga atau teman sekampungnya, padahal kemah lain itu masih kosong. Tapi, tidak apa-apa. Yang penting buat kami jamaah kami sehat," ujar imam besar Masjjd Istiqlal ini.
Jamaah nantinya menjalani prosesi wukuf di tenda masing-masing. Mereka diimbau tidak keluar tenda mengingat suhu di Arafah yang mencapai 50 derajat Celsius hari ini.
Setelah selesai wukuf jelang maghrib, jamaah bersiap berangkat ke Muzdalifah untuk menjalani mabit. Jamaah yang mengikuti skema murur akan berangkat ke Mina pada pukul 19.00 Waktu Arab Saudi (WAS) tanpa berhenti di Muzdalifah.
Sementara jamaah reguler akan berangkat bertahap ke Muzdalifah pada pukul 22.00 WAS. Namun, jika sampai lewat tengah malam jamaah belum diberangkatkan ke Muzdalifah, mereka akan mengikuti skema murur alias tidak mabit di Muzdalifah.
Kemudian, jamaah langsung berangkat ke Mina untuk melempar jumrah aqabah. Setelah lempar jumrah, jamaah akan menjalani tahallul awal sebelum melewati rangkaian haji berikutnya, termasuk mabit di Mina.
"Mina insya Allah kami sudah atur sedemikian rupa penginapannya karena di sana sudah lebih disiplin bloknya," tutur Nasaruddin.
(Erha Aprili Ramadhoni)