Kelima, menghafal Alquran. Ia menjelaskan, Alquran diturunkan secara bertahap agar mudah dihafalkan, sebagaimana ditegaskan dalam Surat Al-Furqān ayat 32: “Orang-orang kafir berkata: Mengapa Alquran tidak diturunkan sekaligus? Demikianlah, agar dengan itu Kami teguhkan hatimu, dan Kami membacakannya dengan tartil.”
Jadikanlah Alquran sebagai obat. Charis mengutip Surat Yunus ayat 57 yang menyebut Alquran sebagai penyembuh bagi penyakit batin dan lahir. Ia mencontohkan bagaimana Nabi SAW pernah meruqyah dengan membaca Surat Al-Fatiḥah untuk menyembuhkan orang sakit.
Cara berinteraksi dengan Alquran yang terakhir adalah dengan mengamalkannya. Ini menjadi puncak interaksi, sebab semua tahapan sebelumnya hanyalah persiapan menuju pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Berinteraksi dengan Alquran adalah jalan untuk meraih keberkahan sekaligus cara mengakui nikmat terbesar dari Allah SWT,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)