Generasi muda harus dilatih untuk memiliki mental tangguh, tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan, serta mampu mengendalikan diri di tengah segala bentuk kemudahan yang disuguhkan teknologi. Selain itu, nilai-nilai etika, sopan santun, dan rasa hormat kepada orang tua, guru, dan sesama teman harus terus dijaga. Akhlak yang mulia adalah fondasi untuk membangun peradaban yang luhur. Tanpa akhlak, ilmu dan teknologi justru dapat menjadi bumerang yang merusak kehidupan manusia.
Pepatah Arab menyebutkan:
ٱلْأَدَبُ فَوْقَ ٱلْعِلْمِ
Artinya: “Adab lebih tinggi daripada ilmu.”
Selain ilmu dan akhlak, aspek keterampilan juga perlu diperkuat. Dunia kerja di masa depan akan sangat kompetitif dan menuntut generasi muda untuk memiliki kemampuan praktis sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki. Setiap anak memiliki bakat dan keunikan masing-masing, sehingga pendidikan dan pembinaan seharusnya membantu mereka menggali dan mengembangkan potensi tersebut secara maksimal.
Keterampilan bukan hanya mencakup kemampuan teknis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan beradaptasi dengan perubahan. Dengan keterampilan yang baik, generasi muda akan menjadi pribadi yang kuat secara ekonomi, tangguh secara fisik, dan siap menghadapi tantangan zaman.