Terkait panjang pendeknya durasi shalat, Imam Ibnu Daqiq menjelaskan:
التطويل والتخفيف: من الأمور الإضافية. فقد يكون الشيء طويلا بالنسبة إلى عادة قوم. وقد يكون خفيفا بالنسبة إلى عادة آخرين. وقد قال بعض الفقهاء: إنه لا يزيد الإمام على ثلاث تسبيحات في الركوع والسجود
Artinya: "Lama dan sebentar adalah perkara subjektif. Terkadang, sesuatu dianggap lama oleh suatu kaum, tetapi dianggap singkat oleh kaum yang lain. Sebagian ahli fiqih berkata, “Sesungguhnya, imam tidak menambah atas tiga kali tasbih dalam rukuk dan sujud." (Ihkamul Ahkam Syarah Umdatul Ahkam, juz I, halaman 229).
Mempercepat shalat bukan berarti kita diperintahkan untuk shalat dengan mengambil batas minimal atau mengambil yang fardhu-fardhunya saja. Akan tetapi, cepat yang dimaksud di sini adalah shalat dengan tetap membaca tasbih rukuk dan sujud sebanyak tiga kali sebagai jumlah minimal kesempurnaan, serta ayat yang dibaca juga bukan ayat yang panjang-panjang. Imam An-Nawawi berkata:
يستحب للإمام أن يخفف القراءة والأذكار بحيث لا يترك من الأبعاض والهيئات شيئا ولا يقتصر على الأقل ولا يستوفي الأكمل المستحب للمنفرد من طوال المفصل وأوساطه وأذكار الركوع والسجود
Artinya: "Disunahkan bagi imam untu mempersingkat bacaan dan zikir-zikir (dalam shalat) dengan sekiranya tidak meninggalkan sedikitpu dari sunnah-sunnah ab’ad dan hai’at, tidak mengambil cukup atas batas paling miniml serta tidak melakukan segala hal yang disunnahkan bagi orang yang shalat sendiri berupa surat-surat yang panjang, surat-surat yang sedang dan zikir-zikir rukuk dan sujud." (Al-Majmu' Syarhul Muhaddzab, [Damaskus, Darul Fikr: t.th.], juz IV, halaman 228).
Faktor yang berpotensi menyebabkan durasi shalat terlalu lama biasanya karena ayat yang dibaca terlampau panjang. Karenanya, yang dianjurkan untuk dibaca oleh imam ketika shalat berjamaah adalah surat-surat pendek yang disebut qisharul mufasshal.