Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Selalu Identik dengan Azab, Ini Ragam Musibah dalam Al-Qur'an

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 17 Desember 2025 |10:14 WIB
Tak Selalu Identik dengan Azab, Ini Ragam Musibah dalam Al-Qur'an
Ilustrasi.
A
A
A

2. Musibah Sebagai Peringatan

Selanjutnya, kategori musibah yang kedua ialah berlaku sebagai peringatan untuk manusia. Dalam hal ini, Allah ingin menjadikan musibah sebagai sarana untuk membuat hamba-hambanya menjadi sadar dan kembali ke jalan-Nya.

Salah satu yang nyata dapat disaksikan, yakni musibah yang berkaitan dengan bencana ekologis. Sebab pembalakan hutan, terjadi banjir bandang, tanah longsor, krisis iklim dan sebagainya.

Belum lagi, eksploitasi sumber daya laut dengan penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan yang menyebabkan terumbu karang rusak, atau pun pembuangan limbah sampah keseharian yang menyebabkan ekosistem laut tercemar. Lantas dengan demikian, hasil tangkapan menjadi tidak maksimal dan terkontaminasi bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Maka musibah yang muncul akibat ulah manusia itu, disebutkan dan dikategorikan oleh Al-Qur’an sebagai musibah peringatan. Hal ini disebutkan dalam Surat Ar-Rum ayat 41:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Syekh Yahya bin Salam menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan kerusakan tersebut ialah berkurangnya curah hujan dan semakin menipisnya tumbuh-tumbuhan, baik di wilayah daratan seperti daerah pedalaman yang dekat dengan hutan, maupun di wilayah pesisir, yakni kawasan permukiman dan daerah yang sebelumnya dikenal subur. (Yahya bin Salam, At-Tasharif li Tafsiril Qur'an Mimma Isytabahat Asmauhu wa Tasharrafat Ma'anihi, [Tunisia: as-Syirkah at-Tunisiyah, 1979] hlm. 116).

Selain bencana ekologis, musibah sebagai peringatan juga bisa terjadi dalam aktivitas pribadi keseharian. Hal ini timbul akibat dari perbuatan dosa individu yang dilakukan, baik secara sembunyi atau terang-terangan di hadapan manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 30:

وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ

Artinya: “Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu).”

 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement