MEMBACA ayat-ayat suci Alquran hendaknya secara tartil. Artinya, memahami panjang-pendeknya huruf yang dibaca. Selain itu, mengerti makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut. Hal ini sebagaimana terdapat dalam ilmu tajwid.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: "Atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Alquran itu dengan tartil." (QS Surah Al Muzzamil: 4)
Baca juga: Apa Itu Ilmu Tajwid dalam Membaca Alquran? Ini Penjelasannya
Dikutip dari laman Muslim.or.id, Senin (27/9/2021), Ustadz Yulian Purnama SKom menjelaskan pengertian tartil di sini dimaknai dengan hukum-hukum tajwid. Simak penjelasan para ulama tafsir mengenai ayat tersebut.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan:
وَقَوْلُهُ: {وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا} أَيِ: اقْرَأْهُ عَلَى تَمَهُّلٍ، فَإِنَّهُ يَكُونُ عَوْنًا عَلَى فَهْمِ الْقُرْآنِ وَتَدَبُّرِهِ
Artinya: "Dan firman-Nya: 'Dan bacalah Alquran dengan tartil', maksudnya bacalah dengan pelan karena itu bisa membantu untuk memahaminya dan men-tadabburi-nya." (Tafsir Ibni Katsir, 8/250)
Baca juga: Wajib Tahu, 11 Hukum Bacaan Tajwid dalam Alquran Supaya Tadarus Lebih Tepat
Imam Ath Thabari juga menjelaskan:
وقوله: (وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا) يقول جلّ وعزّ: وبين القرآن إذا قرأته تبيينا، وترسل فيه ترسلا
Artinya: "Dan firman-Nya: 'Dan bacalah Alquran dengan tartil', maksudnya Allah ‘Azza wa Jalla mengatakan: 'Perjelaslah jika engkau membaca Alquran dan bacalah dengan tarassul (pelan dan hati-hati)'." (Tafsir Ath Thabari, 23/680)