ISI kandungan Surat An Nas Ayat 1–6 perlu diketahui setiap Muslim. An Nas sendiri merupakan surat penutup dalam kitab suci Alquran. Surat An Nas terdiri dari 6 ayat dan tergolong Makkiyah atau diturunkan di Kota Makkah, Arab Saudi.
Surat An Nas memiliki arti "Umat Manusia" dan berisi petunjuk mengenai tempat berlindungnya manusia dari berbagai godaan, yaitu kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Selain itu, dijelaskan bahwa godaan tersebut tidak hanya yang berasal dari bisikan setan, namun juga manusia.
Baca juga: Tadarus Alquran Hendaknya dengan Tajwid dan Tartil, Ini Alasannya
Dikutip dari laman NU Online, Rabu (29/9/2021), di dalam Alquran ada sekira 169 ayat yang menyebutkan kata "manusia" dengan memakai diksi An Nas (الناس). Kata An Nas pun memiliki banyak fungsi. Berikut ini isi Surat An Nas Ayat 1–6 beserta artinya:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia." (QS An Nas: 1–6)
Baca juga: Berapa Kecepatan Turunnya Air Hujan? Ini Penjelasan Alquran dan Sains
Isi kandungan Surat An Nas
Berikut ini isi kandungan Surat An Nas menurut Tafsir Al Munir karya Syekh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb, dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.
1. Surat An Nas mengandung isti’aadzah (permintaan perlindungan) kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dari segala kejahatan iblis dan bala tentaranya yang dapat melalaikan manusia dengan menebarkan waswas pada diri mereka.
2. Tiga ayat pertama Surat An Nas menunjukkan tiga sifat bagi Allah Subhanahu wa ta'ala yakni rububiyah, mulkiyah, dan uluhiyah. Sifat rububiyah didahulukan karena mengandung makna penjagaan dan pemeliharaan, tepat untuk al isti’aadzah (permintaan pertolongan).
Lalu mulkiyah menunjukkan bahwa tidak ada pertolongan kecuali dari pemilik-Nya. Setelah itu, Allah Subhanahu wa ta'ala menyebutkan uluhiyah untuk menjelaskan bahwa Dia-lah yang berhak disembah.