SENIN siang ini Dewan Pers akan menggelar sholat gaib untuk ketuanya Profesor Azyumardi Azra yang meninggal dunia pada Ahad 18 September 2022 di rumah sakit Malaysia. Sholat gaib akan dilaksanakan pada pukul 12.00 WIB dengan diawali Sholat Dzuhur berjamaah di Hall Kantor Dewan Pers. Adapun yang bertindak sebagai imam adalah KH Muhammad Cholil Nafis Ph.D.
Sholat gaib hukumnya fardhu kifayah berdasarkan keumuman perintah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk mensholati jenazah seorang Muslim. Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ مَيِّتٍ تُصَلِّي عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلَّا شُفِّعُوا فِيهِ
"Tidaklah seorang Muslim meninggal, lalu disholatkan oleh kaum Muslimin yang jumlahnya mencapai 100 orang, semuanya mendoakan untuknya, niscaya mereka bisa memberikan syafaat untuk si mayit." (HR Muslim nomor 947)
BACA JUGA:Siang Ini Dewan Pers akan Gelar Salat Gaib untuk Prof Azyumardi Azra
Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda dalam sebuah hadis:
مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أرْبَعُونَ رَجُلا، لا يُشْرِكُونَ بِالله شَيْئاً إِلا شَفَّعَهُمُ اللهُ فِيهِ
"Tidaklah seorang Muslim meninggal, lalu disholatkan oleh 40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun, kecuali Allah akan memberikan syafaat kepada jenazah tersebut dengan sebab mereka." (HR Muslim nomor 948)
Dihimpun dari Muslim.or.id, dijelaskan bahwa sebelum menunaikan sholat ghaib harus diawali niat agar pelaksanaannya lebih afdhal. Niat cukup disampaikan dalam hati oleh orang yang hendak melaksanakan sholat gaib tersebut.
Adapun tata cara sholat gaib adalah sebagai berikut:
BACA JUGA:Tata Cara Sholat Ghaib Sendiri
1. Niat sholat gaib
Niat sholat gaib adalah amalan di dalam hati, tidak perlu dilafalkan.
2. Takbir pertama
Takbir pertama membaca taawwudz, kemudian Surat Al Fatihah. Berdasarkan keumuman hadis:
لا صلاةَ لِمَن لم يقرأْ بفاتحةِ الكتابِ
"Tidak ada sholat yang tidak membaca Al Fatihah." (HR Bukhari nomor 756 dan Muslim 394)
Kemudian dalam riwayat Thalhah bin Abdillah bin Auf, ia berkata:
صليتُ خلفَ ابنِ عبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عنهما على جِنازة، فقرَأَ بفاتحةِ الكتابِ، قال: لِيَعْلموا أنَّها سُنَّةٌ
"Aku sholat bermakmum kepada Ibnu Abbas Radhiallahu anhu dalam sholat jenazah. Beliau membaca Al Fatihah. Beliau lalu berkata: 'Agar mereka tahu bahwa ini adalah sunah (Nabi)'." (HR Bukhari nomor 1335)
Lalu tidak perlu membaca doa iftitah sebelum Surat Al Fatihah.
3. Takbir kedua
Melakukan takbir kedua, kemudian membaca salawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Berdasarkan hadis dari Abu Umamah Al Bahili Radhiallahu anhu:
أنَّ السُّنَّةَ في الصَّلاةِ على الجِنازة أن يُكبِّرَ الإمامُ، ثم يقرأَ بفاتحةِ الكتابِ- بعدَ التكبيرة الأولى- سِرًّا في نفْسِه، ثم يُصلِّيَ على النبيِّ صلَّى الله عليه وسلَّم، ويُخلِصَ الدُّعاءَ للميِّت في التكبيراتِ، لا يقرأُ فى شىءٍ منهنَّ، ثم يُسلِّم
"Bahwa sunah dalam sholat jenazah adalah imam bertakbir kemudian membaca Al Fatihah (setelah takbir pertama) secara sirr (lirih), kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kemudian berdoa untuk mayit setelah beberapa takbir. Kemudian setelah itu tidak membaca apa-apa lagi setelah itu. Kemudian salam." (HR Asy-Syafi'i dalam Musnad-nya nomor 588, Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra 7209, dishahihkan Syekh Al Albani dalam Ahkamul Janaiz 155)