Tafsir Ayat Alquran yang Dibahas Ayu Ting Ting Setelah Batal Nikah dengan Muhammad Fardhana

Hantoro, Jurnalis
Selasa 02 Juli 2024 13:51 WIB
Ilustrasi tafsir ayat Alquran yang diunggah Ayu Ting Ting usai batal menikah dengan Muhammad Fardhana. (Foto: Freepik)
Share :

INILAH tafsir ayat Alquran yang dibahas Ayu Ting Ting setelah batal menikah dengan Muhammad Fardhana. Ia mendadak mengutip Surat Al Baqarah Ayat 216, Surat Ali Imran Ayat 173, dan Surat Al Anfal Ayat 40 melalui unggahan Instagram Story-nya.

Sebelumnya Ayu Ting Ting juga menyatakan bahwa putusnya pertunangan dirinya dengan Muhammad Fardhana sebagai bentuk kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadanya.

"Saking sayangnya Allah sama saya dan Bilqis ya mungkin ini sudah jadi yang terbaik buat kami masing-masing, gitu ya maksudnya," ujar Ayu Ting Ting di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin 1 Juli 2024. 

Surat Al Baqarah Ayat 216

كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الۡقِتَالُ وَهُوَ كُرۡهٌ لَّـكُمۡۚ وَعَسٰۤى اَنۡ تَكۡرَهُوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ خَيۡرٌ لَّـکُمۡۚ وَعَسٰۤى اَنۡ تُحِبُّوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمۡؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ

Arab latin: Kutiba alaikumulqitaalu wa huwa kurhullakum wa 'asaaa an takrahuu shai'anw wa huwa khairullakum wa 'asaaa an tuhibbo shai'anw wa huwa sharrullakum; wallaahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun

Artinya: "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Quran Surat Al Baqarah Ayat 216) 

Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 216

Dihimpun dari Alquran Digital Okezone, dengan turunnya ayat ini hukum perang itu menjadi wajib kifayah dalam rangka membela diri dan membebaskan penindasan. Bila musuh telah masuk ke dalam negeri orang-orang Islam, hukumnya menjadi wajib 'ain.

Hukum wajib perang ini turun pada tahun kedua Hijri. Ketika masih di Makkah (sebelum Hijrah) Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dilarang berperang, baru pada permulaan tahun Hijrah, Nabi diizinkan perang bilamana perlu.

Berperang dirasakan sebagai suatu perintah yang berat bagi orang-orang Islam, sebab akan menghabiskan harta dan jiwa. Lebih-lebih pada permulaan Hijrah ke Madinah. Kaum Muslimin masih sedikit, sedang kaum musyrikin mempunyai jumlah yang besar.

Berperang ketika itu dirasakan sangat berat, tetapi karena perintah berperang sudah datang untuk membela kesucian agama Islam dan meninggikan kalimatullah, maka Allah menjelaskan bahwa tidak selamanya segala yang dirasakan berat dan sulit itu membawa penderitaan, tetapi mudah-mudahan justru membawa kebaikan.

Betapa khawatirnya seorang pasien yang pengobatannya harus dengan mengalami operasi, sedang operasi itu paling dibenci dan ditakuti, tetapi demi untuk kesehatannya dia harus mematuhi nasihat dokter, barulah penyakit hilang dan badan menjadi sehat setelah dioperasi.

Allah memerintahkan sesuatu bukan untuk menyusahkan manusia, sebab di balik perintah itu akan banyak ditemui rahasia-rahasia yang membahagiakan manusia. Masalah rahasia itu Allah-lah yang lebih tahu, sedang manusia tidak mengetahuinya. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya