Dudung juga mengapresiasi pemerintah Arab Saudi yang memberikan perhatian besar kepada jamaah haji Indonesia. Salah satu contoh perhatiannya adalah memberikan tenda tambahan kepada jamaah, khususnya saat wukuf di Arafah hingga penyediaan ambulans di area tenda.
"Bahkan kendaraan dan Rumah Sakit untuk antisipasi kalau terjadi hal-hal yang tidak dinginkan," ujar Dudung.
Sempat viral di media sosial, jamaah haji Indonesia berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina yang jaraknya mencapai 8 km. Menurut Dudung, jamaah haji Indonesia mengambil inisiatif jalan kaki karena melihat jamaah dari negara lain lebih dulu melakukannya.
Saat itu, bus terlambat datang ke Muzdalifah karena padatnya lalu lintas di area tersebut. Meski ada jamaah yang jalan kaki, bukan berarti tidak ada petugas yang mendampingi.
“Padahal sebetulnya kalau misalnya mau menunggu, itu akan cepat sampainya (ke Mina)," kata Dudung
Dudung yang berada di lokasi, sempat menanyakan kepada jamaah soal kesan-kesan yang didapat soal layanan haji 2025. Mayoritas jamaah puas dengan fasilitas dan layanan yang diterimanya selama ini.
"Beberapa jamaah yang saya amati dan saya tanya langsung, mereka puas dengan layanan haji tahun ini," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tersebut.
Dudung juga memuji kerja petugas haji. Dalam pandangannya, petugas haji telah berjuang di lapangan untuk membantu jamaah agar pelaksanaan ibadah haji 2025 berjalan lancar.
“Tolong ini juga menjadi perhatian pemerintah. Kita harus memberikan penghargaan kepada mereka (petugas haji) yang lebih capek dan harus ekstra. Mereka harus membantu baik yang hilang maupun yang tersesat dan sebagainya. Termasuk yang sakit dia harus mempertemukan dengan keluarganya," tutup Dudung.
(Ramdani Bur)