Merasa bingung, Deni lantas kembali berkonsultasi dengan sang ustadz. Dikatakan, itu adalah salah satu petunjuk dari Allah Subhanahu wa ta'ala atas doa-doanya. Koh Deni merasa bingung atas petunjuk tersebut, dia pun kembali berdoa dan meminta penjelasan akan hal yang dialaminya.
Kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala memberi petunjuk kedua kepada Koh Deni. Lewat sebuah mimpi, dia melihat sekelompok orang bermain rebana dan melantunkan salawat di sebuah acara TV. Ini makin membuatnya bersemangat untuk terus berdoa.
Baca juga: Masya Allah, Pria Fanatik Ini Bersyahadat Berkat Istrinya yang Tidak Lelah Berdoa
Belum berhenti di sana, Allah Subhanahu wa ta'ala kembali memberikan hidayah kepadanya. Petunjuk ketiga ini masih sangat membekas di pikiran Deni, bahkan sampai bulu kuduknya sampai merinding ketika membahas hal ini.
Diceritakan, sang ustadz menyarankan Deni untuk tidak tidur di sebuah malam Ramadhan, yakni malam ke-27. Dia pun menuruti perkataan sang ustadz. Dalam perjalanan sepulang dari rumah sang ustadz, sekira jam 1 atau 2 pagi, Deni merasa ada yang menggandeng tangannya dan menuntun arahnya untuk berwudhu. Tidak hanya itu, dia juga dituntun untuk melakukan sholat dua rakaat.
Deni mengaku tak membaca doa apa pun kala itu. Tentu saja lantaran dirinya masih belum tahu apa pun terkait agama Islam. Semua benar-benar terjadi begitu saja, di luar nalar pikirannya.
"Saya ikutin aja, setelah selesai saya naik ke atas dan sholat dua rakaat. Nah, udah kan selesai habis subuh, saya datang ke ustadz," ujar Koh Deni.
Ia kemudian menceritakan kejadian yang menurutnya aneh dan gaib itu kepada sang ustadz. Dijelaskan, wudhu dan sholat adalah simbol yang identik dengan Islam. Kendati demikian, sang ustadz kembali menyerahkan pilihannya kepada Deni.
"Gini aja deh wudhu itu simbol Islam, sholat juga simbol Islam. Cuma, saya Islam. Enggak mungkin saya ajak kamu karena Islam bukan agama ajakan. Kamu mikir aja deh sendiri. Wah, saya mikir, bener ya ternyata kejadian semalam membekas beneran," kata Koh Deni.
Baca juga: Masuk Islam, Bule Cantik Italia Ini Dapat Hidayah Berkat Kota London
Beberapa hari kemudian, bulan Ramadhan selesai dan tibalah Idul Fitri. Saat itulah Deni Sanusi, yang masih berusia 19 tahun, mantap menjadi mualaf dan resmi memeluk agama Islam.
Tanpa pikir panjang, dia pun mengikuti segala ajaran Islam, salah satunya melakukan khitan. Mulai dari situlah Koh Deni Sanusi percaya bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala memang benar ada dan kerap mendengar doa-doanya.
"Jadi doa saya itu ditunjukkan agama sama Allah itu dibuktikan," tandasnya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)