SEORANG perempuan cantik bernama Yesika menceritakan pengalamannya menjadi mualaf. Hal itu lantaran ayahnya yang lebih dulu masuk Islam, padahal orangtuanya itu dulu pemuka agama yang memurtadkan hampir 3.000 orang.
Yesika mengatakan dahulu ayahnya adalah seorang pemuka agama yang sangat kuat dalam memegang kepercayaan. Bahkan, dia bertugas mengajak orang-orang di luar agamanya untuk bergabung.
BACA JUGA:Kisah Mualaf Nico, Tangguh Hadapi Cobaan Berat Disiksa Teman hingga Diusir Keluarga SendiriÂ
Suatu hari ayahnya akan memurtadkan satu keluarga. Saat berkunjung ke rumah orang yang akan dimurtadkannya itu, ayahnya juga bertujuan mencabut dan menyingkirkan ornamen-ornamen bernuansa Islam.
Hingga pada titik ia akan menurunkan kaligrafi yang bertuliskan kalimat syahadat. Dikarenakan saat itu ayahnya tidak mengerti tulisan Arab, kemudian bertanya kepada salah seorang keluarga yang akan dimurtadkannya itu.
"Papa saya tanya, ini tulisan apa dan artinya apa? Ternyata dua kalimat syahadat sebagai bacaan bagi orang yang akan masuk Islam. Orang itu juga menjelaskan artinya: 'Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah'," terang Yesi dalam kanal YouTube Ngaji Cerdas.
BACA JUGA:Cerita Inspiratif Mualaf Ahmad Maeno hingga Jadi Imam Besar di JepangÂ
Saat pulang dari rumah keluarga yang akan dimurtadkan itu, tiba-tiba dalam perjalanan ayahnya selalu terngiang-ngiang dengan kalimat syahadat tersebut. Hal ini berlangsung selama tiga bulan lamanya dalam semua keadaan dan kegiatan apa pun.
"Jadi ada yang bisikin, terngiang-ngiang terus sama kalimat syahadat itu," kata Yesika.Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News