Subhan mengatakan, Kemenag pernah menanyakan aturan dalam Ta'limatul Hajj ini ke pihak Arab Saudi. Jawabannya, karena keterbatasan slot penerbangan.
Saat ini Indonesia mendapat rata-rata 17 sampai 18 slot penerbangan per hari. Dengan infrastruktur bandara yang ada sekarang, pihak Arab Saudi belum bisa memberikan tambahan slot penerbangan.
"Upaya ke depan yang perlu kita lakukan adalah membahas dengan Pemerintah Arab Saudi kemungkinan memperluas bandara. Sehingga, slot yang disediakan untuk Indonesia bisa ditambah," terangnya.
Selain perluasan, Subhan berharap Pemerintah Arab Saudi membuka bandara baru. Ia mengaku sudah mendengar opsi membuka bandara di Thaif.
Jarak bandara tersebut relatif dekat dengan Kota Makkah. Jika bandara baru dibuka, slot penerbangan yang tersedia makin banyak.
"Kalau kita bisa mendapat lebih dari 25 slot per hari, itu akan cukup signifikan, bisa mengurangi masa tinggal," sebutnya.
"Ini perlu lobi intensif dan terus-menerus. Mungkin tidak dalam waktu dekat, tapi saya yakin ke depan bisa diwujudkan," pungkasnya.
(Hantoro)