USTADZ dr Zaidul Akbar membagikan resep herbal penurun demam. Ia mengatakan ada beberapa cara menurunkan demam yang umum dilakukan, seperti meminum obat paracetamol atau mengompres menggunakan air.
Pakar pengobatan herbal ini mengungkapkan demam dikenal sebagai kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 38 derajat Celsius. Ini umumnya terjadi sebagai respons tubuh terhadap suatu penyakit.
Namun tidak hanya menggunakan obat-obatan saja. Demam juga bisa disembuhkan dengan membaca Surat Al Fatihah dan meminum air zamzam. Demikian diungkapkan Ustadz dr Zaidul Akbar.
"Zaman dahulu tidak menggunakan obat atau herbal, melainkan dengan mengusapkan air membaca Al Fatihah karena yakin," ujar Ustadz dr Zaidul Akbar, dilansir kanal YouTube Perjalanan Hijrah.
Ustadz dr Zaidul Akbar kemudian menceritakan pengalaman orang salih yang mengalami demam di Kota Makkah, Arab Saudi. Kala itu dia tidak bisa menemukan tabib atau dokter. Ia kemudian membaca Surah Al fatihah serta meminum air zamzam, lalu sembuh.
"Pernah disebutkan dalam sebuah riwayat, dia mengatakan ketika aku berada di Makkah dan aku terkena demam dan aku tidak menjumpai seorang tabib atau dokter di mana pun, akhirnya dia orang yang salih membaca Al Fatihah dan mengambil air zamzam saat dia demam. Subhanallah dengan izin Allah akhirnya demamnya tadi bisa turun," cerita Ustadz dr Zaidul Akbar.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini yang dibutuhkan oleh orang-orang adalah menyakini bahwa Alquran adalah penyembuh, dan Surah Al Fatihah juga penyembuh.
"Subhanallah ya, jadi sekarang yang kita butuhkan adalah orang-orang yang dia bisa menyatakan dalam kehidupannya atau dalam kesehariannya bahwa Alquran itu penyembuh, Al Fatihah itu penyembuh. Obat berupa ayat-ayat itu penyembuh, karena kita sendiri sudah diinstal oleh Allah untuk terikat dengan itu," jelasnya.
Kemudian Ustadz dr Zaidul Akbar menambahkan ikatan umat Islam dengan Allah Subhanahu wa ta'ala dilihat dari bagaimana meyakinkan diri dan menjaga ibadah agar ruh serta iman tidak terganggu.
"Maka keterikatan kita dengan Allah Azza wa Jalla adalah dalam bentuk bagaimana kita menghubungkan jiwa kita, ruh kita, iman kita, kepada Allah. Makanya karena manusia ini dibekali Allah nafsu, maka otomatis iman atau ruh atau hati akan terganggu," tutupnya.
Allahu a'lam.
(Hantoro)