APAKAH boleh puasa khusus akhir Syaban? Tidak ditemukan adanya dalil shahih puasa khusus di akhir bulan Syaban. Hanya diberitahukan bagi yang ingin menjalankan puasa Syaban tidak perlu mengkhususkan hari tertentu. Puasanya bebas kapan pun, sesuai hari yang dimampu.
Dilansir Muslim.or.id, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menerangkan bahwa memperbanyak puasa pada bulan Syaban adalah seperti diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Nabi banyak puasa ketika Syaban dibanding bulan-bulan lainnya selain puasa wajib saat Ramadhan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam riwayat dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syaban." (HR Bukhari nomor 1969 dan Muslim: 1156)
'Aisyah radhiyallahu 'anha juga mengatakan:
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Syaban. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya." (HR Bukhari nomor 1970 dan Muslim: 1156)
Dalam lafazh Imam Muslim, 'Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan:
كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً.
"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (dahulu) berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya. Beliau (dahulu juga) berpuasa pada bulan Syaban hanya sedikit hari saja." (HR Muslim nomor 1156)
Dari Ummu Salamah, beliau mengatakan:
أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنَ السَّنَةِ شَهْرًا تَامًّا إِلاَّ شَعْبَانَ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ.
"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam setahun tidak berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Syaban, lalu dilanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan." (HR Abu Dawud dan An-Nasa'i. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini shahih)