Menariknya selain pengajaran agama seperti ponpes NU lainnya, ponpes yang dirintis Abuya Mama Ghufron pada 9 Januari 1999 ini juga mengajarkan wawasan kebangsaan dan wawasan mengenai Nahdlatul Ulama (NU) sejak awal. Makanya pada nama ponpes-nya ada tambahan "Nusantara Pancasila".
"Ada wawasan Ke-NU-annya, karena memang pelurusan sejarah, dan kita meluluhkan sejarah ini sesuai dengan manuskrip, sesuai dengan data. Motto pesantren UNIQ Nusantara Pancasila adalah mencetak para santri, sebagai generasi penerus bangsa yang agamis dan nasionalis," jelasnya.
"Setiap hari sini, upacara pengibaran bendera rutin, bukan hanya dari hari 17 Agustus, upacara pakai sarung di sini. Abuya memang mendidik kami harus nasionalis," imbuhnya.
Bahkan ia menegaskan ponpes ini tidak mengajarkan ajaran yang menentang. Sang pengasuh sendiri Abuya Mama Ghufron disebut memiliki kedekatan dengan KH Ma'ruf Amin yang menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia.
"(Ponpes) UNIQ dikatakan akidahnya wahabi, katanya Syiah, macam-macam. Kalau kita wahabi, kenapa kita ini diperintahkan dulu untuk mengoreksi kitab-kitab yang sudah ditarik oleh wahabi. Itu ada 10 kitab, hasil koreksi yang disampaikan oleh kepada Kiai Ma'ruf Amin, sudah diubah wahabi," paparnya.
Sebelumnya, Ponpes UNIQ Nusantara menjadi perhatian usai ceramah Abuya Mama Ghufron, atau bernama asli Abdul Ghufron Al Bantani, disebut kontroversial. Dalam ceramahnya, Abuya Mama Ghufron menyebut bisa berbahasa Suryani, berbahasa semut, hingga menjadi penjaga neraka.
Video viral itu disebut telah dipotong-potong oleh orang tidak bertanggung jawab di media sosial. Potongan video itu merupakan ceramah dan kajian agama yang diadakan rutin di Ponpes UNIQ Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
(Hantoro)