5. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ
Wa la antum 'abidụna ma a'bud
"dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah."
Ayat kelima Surat Al-Kafirun juga memiliki 5 hukum tajwid, yaitu:
لَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena lam fathah diikuti alif bertemu dengan hamzah di lain kata. Sehingga lam dipanjangkan yang 2–5 harakat.
نْتُم : Ikhfa' aqrab, karena nun sukun bertemu dengan ta'. Cara membacanya yaitu dengan menyamarkan suara nun sukun dan disertai dengan dengung.
نْتُمْ عٰبِ : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan 'ain. Cara membacanya yaitu dengan jelas. Kemudian berlaku juga hukum mad thobi’I, karena huruf 'ain diikuti alif. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
عٰبِدُوْنَ : Mad thobi’I, karena fathah berdiri di atas 'ain. Ada pula wau sukun didahului oleh huruf berharakat dhammah. Dibaca panjang 2 harakat.
مَا أَ : Mad jaiz munfasil, karena huruf mim bertemu dengan alif dan diikuti oleh hamzah di lain kata. Dibaca panjang selama 2–6 harakat.
ـبدُ٠ : Qolqolah kubro, karena huruf dal yang merupakan huruf qolqolah berada di akhir kalimat sehingga diwaqofkan. Membacanya dengan cara dipantulkan.
6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Lakum dinukum wa liya din
"Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Ayat keenam Surat Al Kafirun terdiri dari 4 hukum tajwid, yaitu:
ـكمْ دِيْنـ : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan dal. Dibaca secara jelas. Lalu setelahnya berlaku hukum mad thobi’I, karena dal yang berharakat kasroh diikuti ya' sukun. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 harakat.
ـكمْ وَ : Idhar syafawi, karena mim sukun bertemu dengan wau. Dibaca jelas.
دِيْن٠ : Mad arid lissukun, karena huruf dal berharakat kasrah diikuti ya' sukun dan berada di akhir kalimat. Membacanya panjang selama 2–6 harakat.
Demikian penjelasan mengenai hukum bacaan Surat Al Kafirun. Semoga jelas dan memberikan manfaat. Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)