Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tata Cara Sholat Istisqa, Lengkap dengan Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 08 Oktober 2021 |14:12 WIB
Tata Cara Sholat Istisqa, Lengkap dengan Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Ilustrasi tata cara sholat istisqa. (Foto: Okezone)
A
A
A

Waktu Pelaksanaan Sholat Istisqa

Dinukil dari laman Konsultasi Syariah, dalam Al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Muyasarah dinyatakan:

وتُصلّى في أي وقت خلا وقت الكراهة

“Shalat istisqa dilakukan di waktu kapan pun, selain waktu terlarang (untuk sholat).” (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Muyasarah, 2:177)

Baca juga: Tata Cara Sholat Jenazah Perempuan dan Bacaannya 

Tempat Pelaksanaan Sholat Istisqa

Sholat istisqa dilakukan di tanah lapang, sebagaimana sholat id, kecuali di Makkah, dilakukan di Masjidil Haram. Abdullah bin Zaid radhiallahu ‘anhu mengatakan:

أنَّ النّبيّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – خرج إِلى المصلّى فاستسقى، فاستقبل القبلة وقلب رداءه

"Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam keluar menuju tanah lapang kemudian sholat istisqa, beliau menghadap kiblat dan membalik kain pakaian atasan beliau." (HR Bukhari Nomor 1012 dan Muslim 894)

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu mengatakan:

خرج رسول الله – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – للاستسقاء متذلّلاً متواضعاً متخشعاً متضرّعاً

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam keluar menuju sholat istisqa dengan tunduk, tawadhu, khusyuk, dan penuh perendahan diri (kepada Allah)." (HR Abu Daud 1032, Turmudzi 459, Nasai 1416, dan dishahikan Al-Albani)

Baca juga: Doa Setelah Sholat Jenazah 

Tanpa Azan dan Iqamah

Dari Abu Ishaq, beliau menceritakan:

خرج عبد الله بن زيد الأنصاري وخرج معه البراء بن عازب وزيد بن أرقم -رضي الله عنهم- فاستسقى، فقام بهم على رجليه على غير منبر، فاستغفر ثمَّ صلّى ركعتين يجهر بالقراءة، ولم يؤذّن ولم يُقم،

"Abdullah bin Zaid al-Anshari, bersama al-Barra bin Azib, dan Zaid bin Arqam radhiallahu ‘anhum berangkat untuk melaksanakan istisqa. Abdullah bin Zaid berdiri di depan makmum tanpa mimbar. Beliau memohon ampun, kemudian sholat dua rakaat, dan mengeraskan bacaannnya. Tidak ada azan dan iqamah." (Bukhari 1022)

Baca juga: Cerita Syekh Abdal Hakim Murad Jadi Mualaf, Berawal Lihat Orang-Orang Rajin Sholat 

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement