Dari Abbad bin Tamim bahwa pamannya Abdullah bin Zaid mengatakan:
أَنَ النَّبِيُّ (صلى الله عليه وسلم) ، خَرَجَ إِلَى الْمُصَلَّى يَسْتَسْقِي، وَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ، فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ، وَقَلَبَ رِدَاءَهُ، وَجَعَلَ الْيَمِينَ عَلَى الشِّمَالِ
"Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam menuju lapangan untuk sholat istisqa, beliau mennghadap kiblat, sholat dua rakaat, dan membalik kain atasan pakaian beliau, dibalik bagian kanan diletakkan di sebelah kiri." (HR Bukhari)
Ibnu Batthal mengatakan:
وقلب الرداء بعد الصلاة فهو الذى ذهب إليه مالك أن الصلاة قبل الخطبة، وهو نص هذا الحديث
"Membalik selendang setelah sholat sesuai pendapat Imam Malik, bahwa sholat dilakukan sebelum khotbah. Ini merupakan teks tegas dari hadis." (Syarh Shahih Bukhari Ibn Bathal, 3:19)
Baca juga: Muslim Penulis Abdulrazak Gurnah Raih Nobel Sastra 2021
Catatan: Orang yang dianjurkan mengangkat tangan tinggi-tinggi waktu berdoa adalah imam dan bukan makmum. Dalam Tamamul Minnah dijelaskan:
… فأرى مشروعية المبالغة في الرفع للإِمام دون المؤتمّين
"Menurut saya, anjuran mengangkat tangan tinggi-tinggi hanya untuk imam dan bukan makmum." (Tamamul Minnah, 265)
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: 4 Tutorial Hijab Cantik ala Laudya Cynthia Bella, Indonesian Style hingga Signature L
(Hantoro)