Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Anak Autis Memutuskan Jadi Mualaf, Sempat Dikatai Teroris oleh Orangtuanya

Destriana Indria Pamungkas , Jurnalis-Jum'at, 22 April 2022 |03:15 WIB
Kisah Anak Autis Memutuskan Jadi Mualaf, Sempat Dikatai Teroris oleh Orangtuanya
Kisah anak autis Mario Rajasa jadi mualaf. (Foto: YouTube Mualaf Center Aya Sofya)
A
A
A

KISAH anak autis memutuskan jadi mualaf tengah hangat diperbincangkan di jagat maya. Bermula pada Maret 2022, sebuah akun YouTube bernama Mualaf Center Aya Sofa mengunggah video perbincangannya bersama Mario Rajasa.

Mario Rajasa adalah seorang laki-laki beretnis Tionghoa yang mengidap autis. Sebelum menjadi seorang Muslim, Mario tumbuh dalam lingkungan yang memeluk kepercayaan agama Buddha. Meskipun beragama Buddha, orangtua Mario sempat menyekolahkannya pada sekolah Katolik Protestan.

Baca juga: Aktor Laga Willy Dozan Masuk Islam, Respons Positif Ibunya yang Non-Muslim Jadi Sorotan 

Diakui Mario, orangtuanya menyekolahkannya di sekolah Katolik Protestan karena pada tahun 1990-an hingga 2000-an sekolah tersebut terkenal dengan kuliatasnya yang bagus.

Lalu, bagiamana perjalanan kisahnya memeluk agama Islam? Simak kisahnya berikut ini.

Kisah anak autis Mario Rajasa jadi mualaf. (Foto: YouTube Mualaf Center Aya Sofya)

Mario Rajasa memutuskan memeluk agama Islam pada 2016. Alasan Mario memutuskan untuk menjadi seorang mualaf karena menemukan Allah Subhanahu wa ta'ala adalah tuhan yang sesungguhnya.

Baca juga: Heboh Kisah Adik Mualaf Ikuti Kakaknya, Ditentang Sang Ayah hingga Mengurung Diri 

"Saya beriman pada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, nabi yang terakhir. Bahkan semua rasul itu semua agamanya Islam menyembah Allah Subhanahu wa ta'ala," ujarnya dalam kanal YouTube podcast Mualaf Center Aya Sofa.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement