Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Doa untuk Bayi Baru Lahir, Insya Allah Jadi Anak Salih/Salihah

Hantoro , Jurnalis-Minggu, 25 Agustus 2024 |11:09 WIB
Doa untuk Bayi Baru Lahir, Insya Allah Jadi Anak Salih/Salihah
Ilustrasi doa untuk bayi baru lahir. (Foto: Freepik)
A
A
A

DOA untuk bayi yang baru lahir sangat penting diamalkan kaum Muslimin. Insya Allah bayi tersebut menjadi anak yang salih atau salihah. 

Dalam ajaran agama Islam kaum Muslimin diajarkan memanjatkan doa-doa penuh kebaikan untuk bayi yang baru lahir. Tujuannya untuk mendoakan si buah hati supaya meraih keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menjadi anak salih/salihah.

Dilansir laman Rumaysho, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan bahwa berdasarkan riwayat dari Imam Ath-Thobroni dalam kitab Ad-Du'a' dari jalur Al Yasri bin Yahya, ia berkata bahwa ketika seseorang dikarunai seorang anak, Al Hasan Al Bashri mendoakannya dengan doa:

جَعَلَهُ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ

Arab latin: Ja’alahullahu mubaarokan ‘alaika wa ‘ala ummati Muhammadin.

Artinya: "Semoga Allah memberinya keberkahan untukmu dan untuk umat Muhammad Shallallahu ’alaihi wassallam."

Sementara Ustadz Ammi Nur Baits ST BA, seperti dihimpun dari laman Konsultasi Syariah, menerangkan bahwa setiap Muslim dianjurkan mendoakan anak yang baru lahir, di antaranya dengan doa:

1. Memohon keberkahan untuk si anak

Hal ini berdasarkan riwayat dari Abu Musa radliallahu ‘anhu. Beliau mengatakan:

وُلِدَ لِي غُلاَمٌ، فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيمَ، فَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ، وَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ، وَدَفَعَهُ إِلَيَّ

Artinya: "Ketika anakku lahir, aku membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam. Beliau memberi nama bayiku, Ibrahim, dan men-tahnik dengan kurma lalu mendoakannya dengan keberkahan. Kemudian beliau kembalikan kepadaku." (HR Bukhari nomor 5467 dan Muslim: 2145) 

Hal yang sama juga dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam kepada putra Asma bintu Abu Bakr yang bernama Abdullah bin Zubair. Sesampainya Asma hijrah di Madinah, beliau melahirkan putranya Abdullah bin Zubair. Bayi ini pun dibawa ke hadapan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam. Asma mengatakan:

ثُمَّ دَعَا بِتَمْرَةٍ فَمَضَغَهَا، ثُمَّ تَفَلَ فِي فِيهِ، فَكَانَ أَوَّلَ شَيْءٍ دَخَلَ جَوْفَهُ رِيقُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ دَعَا لَهُ، وَبَرَّكَ عَلَيْهِ

Artinya: "Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam minta kurma, lalu beliau mengunyahnya dan meletakkannya di mulut si bayi. Makanan pertama yang masuk ke perut si bayi adalah ludah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam, kemudian beliau mendoakannya dan dan memohon keberkahan untuknya." (HR Bukhari nomor 3909) 

2. Memohon doa kebaikan apa pun

Tidak ada teks doa khusus yang isinya permohonan berkah untuk anak. Dalam Fatawa Syabakah Islam dinyatakan:

فليس هناك دليل – فيما نعلم – يدل على مشروعية قراءة شيء من القرآن، أو الأدعية عندما يولد الطفل، سواء من قبل الأم، أو من قبل الأب، أو من قبل غيرهما

Artinya: "Tidak terdapat dalil –sepengetahuan kami– yang menunjukkan dianjurkannya membaca ayat Alquran atau doa tertentu ketika seorang anak dilahirkan. Baik doa dari ibunya, bapaknya, atau doa dari orang lain." (Fatawa Syabakah Islam, di bawah bimbingan Dr Abdullah Al Faqih, Nomor 13605)

Oleh karena itu, setiap Muslim bisa berdoa dengan bahasa apa pun yang dipahami. Misalnya dengan membaca Baarkallahu fiik (semoga Allah memberkahi kamu) atau semacamnya.

Wallahu a'lam

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement