Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sudah Jamak Maghrib dan Isya, Boleh Laksanakan Sholat Isya Kembali?

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 02 November 2024 |08:00 WIB
Sudah Jamak Maghrib dan Isya, Boleh Laksanakan Sholat Isya Kembali?
Sudah jamak maghrib dan isya, boleh laksanakan sholat isya kembali? (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Umat Islam diberikan keringanan untuk menjamak sholat Maghrib dan Isya. Hal ini bila berada dalam keadaan safar.

Melansir laman Muhammadiyah, Sabtu (2/11/2024), saat hujan deras, umat Islam dibolehkan menjamak sholat Maghrib dan Isya. Praktik ini telah dipraktikkan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadis oleh Ibnu Abbas.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ. قَالَ مَالِكُ: أَرَى ذَلِكَ كَانَ فِي مَطَرٍ [رواه البخاري ومسلم و مالك].

Dari Ibnu Abbas (diriwayatkan) bahwasanya Rasulullah saw. menjamak antara salat Zuhur dan Asar dan antara salat Magrib dan Isyak di luar waktu yang menakutkan dan di luar waktu safar. Malik berkata: Saya berpendapat itu adalah pada waktu hujan [HR al-Bukhari, Muslim, dan Malik].

Dalam riwayatnya disebutkan, Rasulullah Saw pernah menjamak sholat tanpa sebab yang mengkhawatirkan ataupun dalam keadaan safar. Imam Malik menafsirkan, peristiwa tersebut terjadi pada waktu hujan lebat, yang mengindikasikan diperbolehkannya menjamak sholat untuk alasan cuaca ekstrem demi meringankan umat.

Namun, ada pertanyaan lain. Bagaimana jika seseorang yang sudah menjamak sholat karena hujan, kemudian mendapati jamaah sholat lagi? Apakah ia boleh mengulang salat?

Dalam hal ini, pengulangan sholat setelah melakukannya secara munfarid (sendiri) adalah sunah jika ia menemui jamaah. Ini sesuai dengan ajaran Nabi Saw yang memperbolehkan seseorang melaksanakan salat dua kali dalam kondisi tertentu. Hal ini berdasarkan hadis Abu Dzar, bahwa Rasulullah SAW bersabda untuk tetap menunaikan sholat pada waktunya. Namun, jika mendapati jamaah, boleh mengikutinya lagi dengan pahala sebagai sholat sunah.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ كَيْفَ أَنْتَ إِذَا كَانَتْ عَلَيْكَ أُمَرَاءُ يُؤَخِّرُونَ الصَّلَاةَ عَنْ وَقْتِهَا أَوْ يُمِيتُونَ الصَّلَاةَ عَنْ وَقْتِهَا قَالَ قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي قَالَ صَلِّ الصَّلَاةَ لِوَقْتِهَا فَإِنْ أَدْرَكْتَهَا مَعَهُمْ فَصَلِّ فَإِنَّهَا لَكَ نَافِلَةٌ [رواه مسلم]

Dari Abu Dzar (diriwayatkan) bahwasannya Rasulullah saw bertanya kepadaku, bagaimana pendapatmu jika engkau dipimpin oleh para penguasa yang mengakhirkan salat dari waktunya, atau meninggalkan salat dari waktunya? Abu Dzar berkata: Aku menjawab: Lantas apa yang anda perintahkan kepadaku? Beliau bersabda: Lakukanlah salat tepat pada waktunya, jika kamu mendapati bersama mereka, maka lakukanlah lagi, sebab hal itu dihitung pahala salat sunah bagimu [HR Muslim Nomor 1027].

Riwayat lain oleh Jabir bin Yazid juga menegaskan, Rasulullah Saw memerintahkan dua orang laki-laki yang telah sholat di tempat lain untuk kembali bergabung bersama jamaah di masjid. Perintah Nabi untuk mengulang sholat di sini bukan karena kewajiban, melainkan untuk memperkuat nilai berjamaah dan mendapatkan pahala tambahan sebagai nafilah (sunah). Dari sini dipahami bahwa kebijakan pengulangan salat bersama jamaah hanya berlaku sebagai anjuran, bukan kewajiban.

حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ الْأَسْوَدِ الْعَامِرِيُّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّتَهُ فَصَلَّيْتُ مَعَهُ صَلَاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ الْخَيْفِ قَالَ فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ وَانْحَرَفَ إِذَا هُوَ بِرَجُلَيْنِ فِي أُخْرَى الْقَوْمِ لَمْ يُصَلِّيَا مَعَهُ فَقَالَ عَلَيَّ بِهِمَا فَجِيءَ بِهِمَا تُرْعَدُ فَرَائِصُهُمَا فَقَالَ مَا مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَنَا فَقَالَا يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّا كُنَّا قَدْ صَلَّيْنَا فِي رِحَالِنَا قَالَ فَلَا تَفْعَلَا إِذَا صَلَّيْتُمَا فِي رِحَالِكُمَا ثُمَّ أَتَيْتُمَا مَسْجِدَ جَمَاعَةٍ فَصَلِّيَا مَعَهُمْ فَإِنَّهَا لَكُمَا نَافِلَةٌ [رواه الترمذي].

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement