Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 268: Godaan Setan Takut Miskin

Redaksi , Jurnalis-Rabu, 18 Desember 2024 |10:02 WIB
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 268: Godaan Setan Takut Miskin
Tafsir surat Al-Baqarah ayat 268. (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

Sementara itu, Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya, Tafsir al-Qur’an al-Adhim jilid I (Beirut, Darul Kutub al-‘Ilmiyah, 1998/I:538) membuka penjelasannya mengenai ayat tersebut dengan mengutip sebuah hadits yang bersumber dari Ibnu Mas’ud, إن لِلشَّيْطَانِ لَلَمَّةً بِابْنِ آدَمَ وَلِلْمَلَكِ لَمَّةً ، فَأَمَّا لَمَّةُ الشَّيْطَانِ فَإِيعَادٌ بِالشَّرِّ وَتَكْذِيبٌ بِالْحَقِّ، وَأَمَّا لمة الملك فإيعاد بالخير والتصديق بِالْحَقِّ، فَمَنْ وَجَدَ ذَلِكَ فَلْيَعْلَمْ أَنَّهُ مِنَ اللَّهِ، فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ، وَمَنْ وَجَدَ الْأُخْرَى فَلْيَتَعَوَّذْ مِنَ الشَّيْطَانِ

Artinya: “Sesungguhnya setan itu punya bisikan bagi anak Adam (manusia), begitupun malaikat memiliki bisikan juga. Adapun bisikan setan itu berupa menakut-nakuti dengan kejelekan dan mendustakan kebenaran, sedangkan bisikan malaikat menjanjikan kebaikan dan membenarkan sesuatu yang benar.”

Siapa saja yang mendapati bisikan malaikat, ketahuilah bahwa itu dari Allah, maka hendaklah orang tersebut memuji-Nya. Namun siapa saja yang mendapati hal yang lain, maka hendaklah orang tersebut berlindung kepada Allah.

Mengacu pada hadits tersebut, Ibnu Katsir ingin menampilkan bahwasanya setan itu memiliki andil dalam perbuatan buruk yang dilakukan oleh manusia. Berdasarkan kutipan hadits yang ia sampaikan juga memberikan pemahaman akan kewaspadaan terhadap godaan setan dengan senantiasa ta’awwudz, yakni berlindung kepada Allah.

Setelah itu, Ibnu Katsir menjelaskan QS. Al-Baqarah ayat 268 tersebut bermakna, setan itu menakut-nakuti kemiskinan kepada manusia supaya mereka menyimpan harta dan tidak menginfakkannya ke jalan yang diridhai oleh Allah.

Bersamaan dengan hal tersebut, setan juga memerintahkan dan menggiring manusia untuk berbuat maksiat, mengerjakan sesuatu yang keji dan menyelisihi perintah Allah. Berbeda dengan setan, Allah justru memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang berdosa dan memberikan kedudukan yang tinggi. Selain itu, Allah dalam ayat tersebut menegaskan bahwa diri-Nya memiliki keluasan dan kemahatahuan. Wallahu a’lam bishawab.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement