“Jumlah kematian jamaah juga menurun karena bertambahnya jumlah rumah sakit dan Klinik di beberapa tempat. Khususnya Indonesia menjadi perhatian karena jamaahnya paling banyak,” lanjut menteri berusia 65 tahun ini.
Menag juga berbesar hati dengan meminta maaf jika ada kekurangan selama proses pelaksanaan ibadah haji. Ia mengatakan kepadatan lalu lintas tepatnya dari Arafah, menuju Muzdalifah dan Mina menjadi sesuatu yang tak bisa dihindari.
“Dan juga minta maaf kalau ada hal-hal yang kurang berkenan. Ini lebih karena kepadatan lalu lintas antara Arafah, Muzdalifah dan Mina. Soal makanan, sebagian jamaah bilang konsumsinya berlebih. Hal itu karena syarikah menyiapkan 10 persen kuota dari yang seharusnya. Memang ada keterlambatan, tapi seluruh negara mengalami kendala yang sama karena kepadatan di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Mudah-mudah di pelaksanaan ibadah haji di tahun-tahun mendatang lebih baik lagi,” tutup menteri asal Bone, Sulawesi Selatan ini.
(Ramdani Bur)