PETUGAS Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) masih berupaya mencari tiga jamaah haji Indonesia yang hilang di Arab Saudi. Berbagai langkah dilakukan seperti menyisir seluruh rumah sakit di Makkah dan Jeddah hingga Mu'aisyim. Sekarang yang menjadi pertanyaan, bagaimana Kronologi tiga jamaah haji Indonesia hilang di Arab Saudi?
Jamaah pertama yang hilang berasal dari Kelompok Terbang (kloter) 19 Embarkasi Palembang (PLM) bernama Nurimah Mentajim. Nurimah yang berusia 80 tahun tinggal di hotel 614 Makkah bersama rombongannya.
"Beliau meninggalkan rombongan itu pada 28 Mei 2025 atau sekitar dua hari setelah sampai di Makkah. Sampai sekarang belum kembali ke rombongannya," kata Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Kabid Linjam) PPIH Harun Ar-Rasyid di Makkah, Minggu 22 Juni 2025.
Kedua ada Sukardi yang berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB 79) dan tinggal di sektor 8 Makkah (hotel 813)."Pihak kloter dan pembimbing ibadah kloter melaporkan ke kami bahwa pak Sukardi ini terpisah dari rombonganya, yaitu pada 29 Mei 2025. Sampai sekarang belum kembali ke kloternya," lanjut Harun.
Berhubung dua jamaah di atas hilang sebelum puncak haji 2025, proses haji mereka sudah dibadalkan PPIH. Kabar itu dikonfirmasi Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Senin, 16 Juni 2025.
“Ada dua jamaah yang hilang sampai sekarang ini masih dicari ya, intensif, tapi itu sudah dibadalkan. Ada juga yang tidak bisa bergerak di rumah sakit itu juga sudah dibadalkan. Dengan demikian kita sudah melakukan apa yang harusnya kita lakukan sebagai panitia haji,” kata Nasaruddin Umar di Kantor Urusan Haji di Jeddah, Arab Saudi.
Terakhir ada Hasbullah (73) yang hilang di hotel 709 (sektor 7 Makkah) pada Selasa 17 Juni 2025. Hasbullah yang berasal dari Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 07) ini sempat beberapa kali hilang, namun selalu ditemukan petugas.
"Keluarga melaporkan ke kami Bapak Hasbullah ini meninggalkan hotel itu pada pukul 03.00 WAS malam Selasa kemarin. Berarti sekitar 4 hari yang lalu," cerita Harun.
"Hasbullah pernah beberapa kali terlepas, tapi masih ada yang mengantar ke kamarnya. Namun, pada malam Selasa kemarin pukul 03.00 dini hari Hasbullah keluar tanpa pengawasan dari keluarganya. Kemudian barangkali tidak tahu arah kamar, lalu ada yang mengantar ke lobi. Lobi hotel itu tidak ada orang dan Hasbullah kemungkinan keluar hotel," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Operasional Puncak Haji 2025 di Arafah, Muzdalifah dan Mina ini.
Hingga kini pencarian terus dilakukan. PPIH melakukan penyisiran ke rumah sakit yang ada di Makkah dan Jeddah. Klinik Kesehatan Haji Indonesia juga disambangi PPIH.
"Kami melaporkan ke Kabid Kesehatan untuk sama-sama menyisir rumah sakit di seluruh Makkah, hingga RS yang ada di Jeddah,"' ujar Harun.
"Tadi pagi kami bersama-sama dengan tim menuju ke Mu'aisyim untuk mencari Pak Hasbullah, dan kami laporkan dengan membawa data-data jamaah tersebut namun belum kita temukan titik terang yang kita harapkan," tutup Harun.
(Ramdani Bur)