Mendengar hal itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menatap ke arah Bilal bin Rabah sambil berkata, "Wahai Bilal, berdirilah dan serukan panggilan sholat."
Riwayat lain menyebutkan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sempat mau menggunakan terompet untuk panggilan sholat, tapi beliau tidak suka. Kemudian Nabi menyuruh membuat lonceng seperti Nasrani dengan cara dipahat agar bisa dipukul sebagai tanda tibanya waktu sholat.
Baca juga: Kisah Sahabat Nabi, Abdullah bin Ummi Maktum Buta Namun Iblis Sangat Takut
Namun belum sempat digunakan lonceng itu, ada seorang bernama Abdullah bin Zaid bin Salabah dari Bani Al Harits Suku Khazraj bermimpi. Setelah bangun, lelaki Ansar itu bergegas menemui Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menceritakan yang dialaminya.
"Wahai Rasulullah, tadi malam dalam mimpi seseorang mengelilingiku, seorang laki-laki melewatiku, dia memakai dua kain hijau dan membawa lonceng di tangannya. Aku berkata kepadanya: 'Wahai hamba Allah, apakah engkau akan menjual lonceng ini untukku?'."
Lalu orang itu bertanya kepada Abdullah, "Apa yang akan engkau lakukan dengannya?"
"Kami menggunakannya untuk memanggil sholat," jawab Abdullah dalam mimpinya.
Baca juga: Kisah Sahabat Nabi, Abu Bakrah ats-Tsaqafi Bertemu Rasul dengan Bantuan Tali Sumur
Maka orang itu berkata, "Maukah kau kutunjukkan yang lebih baik dari lonceng ini?"
"Apa itu?" tanya Abdullah lagi.
"Lalu orang itu mengajarkan kepadaku kalimat: Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Asyhadu anlaa ilaha illallaah, asyhadu anlaa ilaha illallaah. Asyhadu anna Muhammadan rasuulullah, asyhadu anna Muhammadan rasuulullah. Hayya 'alashshalaah, hayya 'alashshalaah. Hayya 'alalfalaah, hayya 'alalfalaah. Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Laa ilaaha illallaah," papar Abdullah.